Kamis yang cerah, sambil meneliti hasil ronsen pasien yang baru dioperasi yang hendak divisit, dr Syafiq Basalamah, SpOT, dokter spesialis orthopaedi RSU Siaga Medika Banyumas, tampak gundah. Bukan karena hasil operasi yang kurang memuaskan atau hasil ronsen yang tidak jelas tetapi karena laporan perawat jaga malam mengenai pasien dislokasi ( pergeseran ) sendi panggul yang datang semalam dan menolak tindakan tanpa pertimbangan yang matang walaupun telah dijelaskan dengan gamblang, bagaimana kondisi cederanya kelak bila tidak ditangani segera.
Seperti kita ketahui bahwa sendi panggul merupakan persendian yang amat kokoh. Di bangun oleh bonggol milik tulang paha berjodoh dengan mangkok sendi milik tulang panggul dan dibalut ligamen serta otot – otot yang besar dan kuat. Rasanya sulit terjadi pergeseran sendi ini tanpa kekuatan yang besar sebagai penyebabnya. Sendi panggul juga bagian yang amat fleksibel pergerakannya, dapat bergerak ke depan, belakang, samping kanan kiri dan memutar.
Dislokasi sendi panggul dapat terjadi karena trauma, bawaan atau pada penggunaan protesa. Umumnya penderita yang datang ke RS mengalami dislokasi karena sebab trauma terutama kecelakaan baik di jalan atau di tempat kerja. Sedikitnya ada 3 macam dislokasi sendi panggul bila dilihat arahnya ,yaitu :
- Dislokasi ke posterior
- Anterior,dan
- Sentral
Tanda yang dapat kita lihat pada penderita yang mengalami dislokasi sendi ini ( terutama ke posterior ) berupa deformitas bangunan sendi panggul. Posisi kaki yang sakit cenderung menekuk ke dalam seperti “ putri yang pemalu “, begitu juga bagian lutut lebih nyaman bila menekuk serta tungkai bawah yang susah digerakkan. Untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan ada tidaknya fraktur penyerta, bila perlu dilakukan ronsen. Rasa nyeri dijumpai hampir pada semua penderita yang akhirnya mendorong mereka segera meminta pertolongan medis.
Penanganan penderita dengan dislokasi sendi panggul termasuk dalam kedaruratan medis, artinya harus segera dilakukan reposisi. Semakin cepat ditangani semakin baik prognosisnya. Tindakan yang lazim dilakukan adalah reposisi, umumnya perlu pembiusan total mengingat sakit yang sangat dan otot serta jaringan penunjangnya yang kuat. Akibat yang bisa terjadi bila terlambat ditangani adalah terjadinya avaskuler nekrosis yang mengakibatkan kematian jaringan tulang dan sendi sampai osteoartritis sendi yang terjadi lebih akhir dan ditandai kerusakan jaringan sendi diikuti terbentuknya jaringan tulang baru yang abnormal. Idealnya kurang dari 6 jam dislokasi sudah ditangani mencegah komplikasi ini. Selain direposisi, juga dilakukan pemasangan traksi agar posisi sendi tidak bergeser lagi, lebih kurang 2 minggu.
Yang paling penting adalah jangan sepelekan dislokasi sendi panggul atau akan menyesal di kemudian hari.