Psikosomatis, (yang Anda Perlu Tahu)
Mba harus santai,
jangan banyak pikiran, banyak istighfar dan berdoa supaya kondisinya membaik,
kata dokter Hery spesialis penyakit dalam setelah selesai memeriksa pasiennya.
Mba Ati (30 th ), baru semalam ini di rawat di Rumah Sakit Umum Siaga Medika
Banyumas, dengan keluhan perut dan kepala sakit. Sudah berkali – kali dia
berobat dan sudah beberapa dokter baik umum sampai spesialis yang dikunjunginya
serta berbagai pemeriksaan yang dijalaninya, tapi semua menyatakan bahwa dirinya
dalam kondisi yang normal, sampai – sampai dia sendiri usul kepada dokter
penyakit dalam agar dikonsulkan ke dokter jiwa. Dalam pikirannya, apakah benar
dia menderita gangguan yang disebut – sebut temannya, psikosomatis.
Psikosomatis dimaksudkan sebagai
suatu keadaan dimana faktor psikologis dan emosional menyebabkan gangguan pada
kondisi fisik seseorang. Dalam hal ini, stres yang dialami oleh seseorang dapat
mempengaruhi kondisi medis umum. Gangguan psikosomatis dapat manifes sebagai
sakit maag seperti yang dialami mba Ati , nyeri perut disertai diare, gatal – gatal pada kulit, gangguan pada
saluran nafas, nyeri dada, tekanan darah tinggi, nyeri kepala, serta sindrom
nyeri yang menahun. Biasanya keluhan yang dirasakan tersebut dicetuskan oleh
suatu stresor yang dialami pasien dan kemudian menyebabkan gangguan pada fungsi
fisiknya.
Gangguan psikosomatis banyak dialami
pada mereka yang memiliki benteng pertahanan jiwa yang lemah.Dalam penelitian
juga dilaporkan mudah menjangkiti individu dengan tipe kepribadian A seperti
agresif, kompetitif, tidak sabaran, pandangan sinis, sikap bermusuhan, mudah
marah atau hipersensitif . Sigmund Freud seorang pakar psikoanalisis telah
menjelaskan fenomena gangguan psikosomatis ini. Dia menjelaskan adanya hubungan
antara emosi dan pikiran dengan gangguan mental dan tubuh melalui ilustrasi
kasus pasien yang mengalami reaksi konversi somatik.
Gangguan psikosomatis ini sebenarnya
dapat diatasi melalui suatu kombinasi terapi dengan obat dan psikoterapi.Saat
ini pendekatan komprehensif meliputi aspek fisik dan mental pada setiap kasus penyakit perlu terus
diterapkan dan dikembangkan.Seperti pasien mba Ati, misalnya, selain ditelusuri
dari faktor pencetus gangguan fisik seperti diet yang salah atau konsumsi obat
yang mengiritasi lambung, juga tidak bisa dikesampingkan problem rumah
tangganya yang sedang diterpa badai. Keduanya perlu diterapi dan bila ini tidak
dilakukan jadilah seperti sekarang, penyakit tak kunjung reda apalagi sembuh.
Ingatlah, setiap penyakit pasti ada
obatnya kecuali mati, dan pada tiap kesulitan ada kemudahan atau jalan keluar. Bila
dokter menyatakan telah memeriksa secara teliti dan ternyata kondisi semua baik
segera menengok ke dalam diri anda, adakah problem psikis yang mendasari dan
jika ada segera cari penyelesaiannya. Olah fisik penting , olah batin juga
penting dengan mendekatkan diri pada Allah Ta'aala.