Jumat, 21 Juni 2013

Batu Ginjal



Malas minum? Awas Batu Ginjal !

Air, merupakan sumber kehidupan, begitu pelajaran yang sering kita dengan di sekolah. Memang itu tak bisa dipungkiri kebenarannya, karena dalam tubuh kita saja sebagian besarnya kurang lebih 70 % ditempati oleh air. Segala aktifitas kita baik yang organ, sistem organ maupun tinbkat sel selalu akrab dengan air. Tetapi kadang kita melupakan hal ini, sehingga saat bekerja atau beraktifitas rutin sering kita lupa minum. Memang air yang dibutuhkan tubuh tak hanya kita peroleh dari minum saja, namun seperti yang sering dipublikasikan bahwa sehari semalam minimal kita butuh 2 liter air. Lalu apa akibatnya bila kurang minum ?
Di IGD Rumah Sakit Umum Siaga Medika Banyumas, datang seorang penderita laki – laki umur 65 tahun dengan aktifitas harian sebagai petani. Sang bapak mengeluh sulit kencing sejak setengah bulan lalu. Setelah beberapa hari kencing tidak lampias alias tidak lancar, seminggu kemudian air kencing sama sekali tidak keluar sampai akhirnya terpaksa dipasang kateter atau selang kencing di puskesmas. Merasa nyaman dengan keluhannya setelah dipasang 3 hari minta kateter dilepas. Tetapi baru 2 hari berselang kembali penderita mengeluh gejala yang sama seperti sebelum dikateter sehingga kateterpun dipasang kembali sampai akhirnya penderita di bawa oleh keluarga ke RSU Siaga Medika. Oleh dokter Edy Spesialis bedah umum yang menanganinya, berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang yang ada berupa rontgen daerah perut ( BNO ) dan USG abdomen, penderita divonis menderita batu saluran kencing.
Setelah melewati pemeriksaan yang lengkap dan melalui persiapan yang matang akhirnya dilakukan operasi pengangkatan batu kandung kencing tersebut yang berlangsung dengan lancar. Setelah dipindahkan di ruang perawatan, perawat ruang menyerah batu berwarna kecoklatan berukuran sebesar kelereng yang permukaaanya berbenjol – benjol dan konsistensi keras. Yang jadi pertanyaan dalam benak pasien adalah darimana masuknua batu sebesar itu.
Penyakit  batu saluran kencing atau lazim di sebut batu ginjal memang bukan hanya yang muncul di ginjal saja. Batu saluran kencing dapat terbentuk di ginjal, saluran ureter di bawah ginjal, kandung kencing, uretra atau di pintu dekat ujung pelepasan. Berdasarkan jenisnya ada batu urat, oksalat, struvit, sistin atau fosfat. ginjal dan batu kandung empedu banyak dialami oleh penduduk Indonesia, terutama kaum pria. Adapun faktor-faktor yang berperan pada pembentukan batu ginjal/kandung kemih meliputi ras, keturunan, jenis kelamin, bakteri, kurang minum, air minum jenuh mineral, pekerjaan, makanan dan suhu tempat kerja. Batu ginjal/kandung kemih lebih banyak diderita penduduk dari ras Afrika dan Asia (termasuk Indonesia) dibandingkan penduduk Amerika dan Eropa. Jika berdasarkan keturunan, peluang terkena batu ginjal/kandung kemih lebih besar seandainya terdapat riwayat penderita batu ginjal/kandung kemih dalam keluarga. Sedangkan dari sisi jenis kelamin, pria lebih berisiko terkena batu ginjal/kandung kemih dibandingkan wanita. Diperkirakan 80% dari pria berusia 70 tahun mengalami gejala tersebut.
Dari anamnesis penderita yang diopersi di atas , terdapat fenomena yang cukup mengejutkan. Penderita yang berprofesi petani itu ternyata memiliki kebiasaan buruk “ malas minum “.Jika kurang minum, maka kepekatan urin meningkat (konsentrasi semua substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah pembentukan batu. Lantas air minum jenuh mineral, terutama kalsium, berpengaruh besar terhadap pembentukan batu. Karena itu jangan lupakan minum walaupun sibuk bekerja supaya terjauhkan  dari batu ginjal.