Jumat, 21 Juni 2013

Psikosomatis



Psikosomatis, (yang Anda Perlu Tahu)

Mba harus santai, jangan banyak pikiran, banyak istighfar dan berdoa supaya kondisinya membaik, kata dokter Hery spesialis penyakit dalam setelah selesai memeriksa pasiennya. Mba Ati (30 th ), baru semalam ini di rawat di Rumah Sakit Umum Siaga Medika Banyumas, dengan keluhan perut dan kepala sakit. Sudah berkali – kali dia berobat dan sudah beberapa dokter baik umum sampai spesialis yang dikunjunginya serta berbagai pemeriksaan yang dijalaninya, tapi semua menyatakan bahwa dirinya dalam kondisi yang normal, sampai – sampai dia sendiri usul kepada dokter penyakit dalam agar dikonsulkan ke dokter jiwa. Dalam pikirannya, apakah benar dia menderita gangguan yang disebut – sebut temannya, psikosomatis.
Psikosomatis dimaksudkan sebagai suatu keadaan dimana faktor psikologis dan emosional menyebabkan gangguan pada kondisi fisik seseorang.  Dalam hal ini, stres yang dialami oleh seseorang dapat mempengaruhi kondisi medis umum. Gangguan psikosomatis dapat manifes sebagai sakit maag seperti yang dialami mba Ati , nyeri perut disertai diare, gatal – gatal pada kulit, gangguan pada saluran nafas, nyeri dada, tekanan darah tinggi, nyeri kepala, serta sindrom nyeri yang menahun. Biasanya keluhan yang dirasakan tersebut dicetuskan oleh suatu stresor yang dialami pasien dan kemudian menyebabkan gangguan pada fungsi fisiknya.
Gangguan psikosomatis banyak dialami pada mereka yang memiliki benteng pertahanan jiwa yang lemah.Dalam penelitian juga dilaporkan mudah menjangkiti individu dengan tipe kepribadian A seperti agresif, kompetitif, tidak sabaran, pandangan sinis, sikap bermusuhan, mudah marah atau hipersensitif . Sigmund Freud seorang pakar psikoanalisis telah menjelaskan fenomena gangguan psikosomatis ini. Dia menjelaskan adanya hubungan antara emosi dan pikiran dengan gangguan mental dan tubuh melalui ilustrasi kasus pasien yang mengalami reaksi konversi somatik.
Gangguan psikosomatis ini sebenarnya dapat diatasi melalui suatu kombinasi terapi dengan obat dan psikoterapi.Saat ini pendekatan komprehensif meliputi aspek fisik dan mental  pada setiap kasus penyakit perlu terus diterapkan dan dikembangkan.Seperti pasien mba Ati, misalnya, selain ditelusuri dari faktor pencetus gangguan fisik seperti diet yang salah atau konsumsi obat yang mengiritasi lambung, juga tidak bisa dikesampingkan problem rumah tangganya yang sedang diterpa badai. Keduanya perlu diterapi dan bila ini tidak dilakukan jadilah seperti sekarang, penyakit tak kunjung reda apalagi sembuh.
Ingatlah, setiap penyakit pasti ada obatnya kecuali mati, dan pada tiap kesulitan ada kemudahan atau jalan keluar. Bila dokter menyatakan telah memeriksa secara teliti dan ternyata kondisi semua baik segera menengok ke dalam diri anda, adakah problem psikis yang mendasari dan jika ada segera cari penyelesaiannya. Olah fisik penting , olah batin juga penting dengan mendekatkan diri pada Allah Ta'aala.