Rabu, 02 Maret 2011

Ronsen Menyebabkan Mandul?

Ada sebagian pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas dengan cidera kepala (Gegar otak) datang ke RS.Siaga Medika Banyumas. Mereka langsung meminta untuk dilakukan pemeriksaan X-Ray (ronsen) agar segera mengetahui kondisi yang terjadi di kepalanya.

X-Ray
Ini adalah persepsi yang kurang tepat untuk menilai apakah yang sebenarnya terjadi pada bagian organ kepalanya khususnya otak. Memang ada beberapa kasus dimana sakit pada bagian kepala bisa terlihat melalui pemeriksaan ronsen, umumnya dikarenakan patah maupun retak pada bagian kepala, seperti patah pada tulang rahang, tulang hidung, gigi tengkorak, dll. Sedangkan pemeriksaan Radiologi yang tepat untuk mengetahui kelainan otak adalah CT-Scan (Scaning) dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) . CT Scan merupakan alat untuk melihat kelainan pada tubuh manusia dengan lebih detail. Suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dalam dari berbagai sudut kecil dari organ tulang tengkorak dan otak serta dapat juga untuk seluruh tubuh.
CT-Scan
Banyak pula masyarakat yang belum mengetahui tentang MRI,dan beranggapan kalau MRI itu radiasinya tinggi dan mengakibatkan kemandulan. Pernyataan tersebut salah sekali.

MRI merupakan suatu alat diagnostik terkini untuk memeriksa dan mengenalpasti tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa pembedahan, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. Jadi MRI itu tidak berbahaya dan tidak menjadikan mandul, akan tetapi sangat aman. Namun karena berada di medan magnet yang besar, pada saat pemeriksaan berlangsung akan dapat menarik benda-benda yang bersifat logam, dan menyebabkan tempatnya bergeser. Bisa dibayangkan jika letak logam itu ada dalam tubuh maka akan dapat melukai pasien. Oleh karena itu sangatlah penting diingatkan kepada pasien untuk melepas benda-benda yang bersifat logam sebelum pasien menjalani pemeriksaan MRI. Fasilitas MRI tentu saja mengharuskan operator atau staf radiologi untuk mengetahui keberadaan benda-benda logam di dalam tubuh dengan menanyakan riwayat operasi atau riwayat kesehatan pasien sebelumnya. Benda-benda logam yang ditanamkan di dalam tubuh (implant) antara lain dapat berupa clip pada operasi aneurisma, pacemaker pada jantung, alat bantu dengar (hearing-aid), gigi palsu, dan sebagainya. Pada pasien dengan keadaan-keadaan tersebut diatas prosedur MRI dapat dibatalkan karena takut akan melukai pasien.

MRI

MRI merupakan salah satu alat radiologi yang terbaik untuk menghasilkan pemeriksaan suatu kelainan atau penyakit yang lebih akurat karena dengan menggunakan peralatan MRI bisa melihat dengan hasil yang berwarna untuk membedakan organ - organ yang ingin ditampilkan. Misalkan saja pemeriksaan MRI pada kepala atau otak itu dapat dilakukan dan dapat diketahui hasilnya dengan warna berbeda antara tulang tengkorak, otak dan saraf otak. Hasil yang diinginkan pun bisa kita pilih sesuai dengan harapan kita atau sesuai dengan kriteria yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal guna menegakkan diagnosa yang sangat berguna untuk menentukan tindakan medis. (Indra Handoko, Amd.Rad)