Minggu, 20 Maret 2011

Nyeri Pinggang Bawah? coba fisioterapi

Anda mungkin pernah mendengar potongan pantun dengan logat Surabayaan, “ Suroboyo kalimati, loro boyok setengah mati “. Ini sebagai gambaran bahwa sakit pinggang atau orang Jawa biasa menyebut boyok, sangatlah mengganggu. Bagaimana tidak, otot dan tulang belakang terutama daerah antara punggung dan pinggul adalah bagian yang sangat sedikit “ beristirahat “ karena harus mempertahankan posisi tubuh bagian atas agar tetap tegak tidak membungkuk. Nyeri di wilayah inilah yang disebut sebagai nyeri pingggang bawah atau low back pain ( LBP ).
Macnab dalam tulisannya membagi nyeri pinggang ke dalam 5 penyebab. Pertama, Viscerogenic yang nyerinya berkaitan dengan gangguan di organ dalam seperti di ginjal. Kedua, Vasculogenic berupa nyeri yang dicetuskan oleh gangguan di pembuluh darah semisal aneurysma. Ketiga, Neurogenic yang diakibatkan oleh gangguan jaringan saraf seperti penekanan di akar saraf. Keempat, Spondylogenic yaitu nyeri yang berhubungan dengan kolum spinalis dan struktur yang menyokongnya. Kelima, Psycogenic merupakan nyeri yang berkaitan dengan gangguan kejiwaan.

Dari uraian mengenai penyebab nyeri pinggang bawah di atas, jelas bahwa pengelolaan gangguan ini bukan hanya “ monopoli “ satu bagian saja, tetapi di tangani oleh multi disiplin ilmu mulai dari penyakit dalam, bedah tulang, bedah saraf, saraf, bedah urologi, kandungan dan kebidanan dan yang lainnya  bahkan ilmu kesehatan jiwa.
Masing – masing tentu akan melakukan penentuan penyebab dengan fasilitas penunjang yang kurang lebih sama meliputi pemeriksaan rontgen tulang belakang, USG perut dan panggul, rontgen saluran kencing dengan zat kontras, CT Scan tulang belakang, Myelografi serta pemeriksaan kimia darah.

Mengenai penanganan nyeri pinggang bawah , dari Bandung pernah dilaporkan bahwa dari 117 orang penderita nyeri pinggang bawah yang diamati dalam perjalanannya 5 orang perlu menjalani tindakan operasi sedangkan sebagian besar yang lain dilakukan penanganan secara konservatif dengan hasil yang baik. Prinsip penanganan secara konservatif nyeri pinggang bawah adalah istirahat, obat anti nyeri, traksi, stabilisasi dan exercise. Porsi yang banyak tercakup dalam fisioterapi.

Setelah dokter menentukan diagnosis dan memberikan terapi obat, pada kasus nyeri pinggang terutama yang spondylogenic biasanya akan disarankan fisioterapi. Ahli fisioterapi akan memilihkan macam terapi baik penyinaran dengan sinar infra merah, SWD ( short wave diathermy ), MWD ( micro wave diathermy ), elektrical stimulasi dan terapi latihan dan massage ( pijat ). Pada fase akut frekuensi terapi 2 hari sekali sedang pada yang kronis 1 minggu 2 kali. Kasus nyeri pinggang karena gangguan di kolum spinalis dan struktur yang menyokongnya sebagaimana yang ditangani di RS Siaga Medika Banyumas , tingkat perbaikannya mencapai 75 % kasus didukung dengan terapi obat dan latihan yang terprogram.

semoga bermanfaat... 

Oleh : dr. Panji Anggara