Selasa, 15 Maret 2011

Trauma Pada Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu lintas seringkali terjadi di negara kita. Kecelakaan lalu lintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah penyakit jantung dan stroke.

Macam-macam trauma yang bisa terjadi :


  • Trauma kepala, di dalam kepala terdapat otak yang mengatur seluruh aktivitas manusia, mulai dari kesadaran, bernapas, bergerak, melihat, mendengar, mencium bau dan banyak lagi fungsinya. Jika otak terganggu, maka sebagian atau seluruh fungsi tersebut terganggu. Gangguan utama yang paling sering terjadi adalah menurunnya fungsi kesadaran. Trauma kepala sering diklasifikasikan berdasarkan derajat kesadaran, yaitu trauma kepala ringan, sedang, dan berat. Makin rendah kesadaran seseorang makin berat derajat trauma kepalanya.
  • Trauma yang kedua adalah fraktur (patah tulang). Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan rudapaksa atau tekanan. Fraktur terbagi menjadi dua fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Disebut fraktur terbuka jika patahan tulang  menembus kulit sehingga berhubungan dengan udara luar dan fraktur tertutup , yaitu jika fragment tulang tidak berhubungan dengan lingkungan luar.
  • Trauma ketiga, yang sering terjadi pada kecelakaan adalah trauma dada atau thorax. Didalam thorax terdapat dua organ yang sangat vital dalam kehidupan manusia, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan jantung sebagai alat pemompa darah. Jika terjadi benturan alias trauma pada dada, kedua organ tersebut dapat mengalami gangguan atau bahkan kerusakan. Gangguan yang biasa terjadi   pada paru-paru pasca kecelakaan adalah kontusio (memar) paru, hematotorak. Adapun gangguan pada jantung yang biasa terjadi  pasca trauma thorax berupa kontusio jantung , pecahnya pembuluh darah besar  dan temponode ( kebocoran) jantung.

Pertolongan pertama

Trauma-trauma yang terjadi akibat kecelakaan memang sangat mengerikan karena mengancam nyawa. Ada satu hal yang biasa dilakukan oleh siapa saja untuk mengurangi resiko kematian. Ini disebut Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Prinsip dari pertolongan pertama ini dikenal dengan singkatan ABC. A untuk Airway atau jalan nafas, B untuk breathing atau pernapasan C untuk circulation atau sirkulasi/ fungsi jantung.

Secara singkat, dapat dijelaskan bahwa pasien harus dijamin jalan nafasnya, jangan sampai tersumbat. Kemudian dilihat proses  pernafasan apakah spontan/lancar atau tidak. Jika tidak lancar bisa dilakukan pernapasan buatan lewat mulut. Setelah itu, diperiksa fungsi jantungnya dengan meraba denyut pembuluh darah nadi. Jika denyut nadi menghilang harus dilakukan pompa jantung. Memang tindakan ini kelihatan sulit. Tapi, tindakan pertolongan pertama seharusnya diketahui oleh semua orang. Tindakan ini bukanlah monopoli dokter. Semua orang sebaiknya memiliki keterampilan P3K. Dengan langkah serius seperti ini. Kemungkinan besar kematian akibat kecelakaan dapat dihindari. Oleh: TeamPerawat Instalasi Gawat Darurat
 RS. Siaga Medika Banyumas